Analisis Materi Ajar Kimia Fakultas Kesehatan
Masyarakat (UNPRI)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi
tentang gambaran umum kualitas materi ajar kimia serta persyaratan dosen,
proses perkuliahan, sarana dan prasarana yang berpengaruh terhadap pencapaian
kompetensi di UNPRI pada Fakultas Kesehatan Masyarakat. Penelitian ini
dilakukan di Fakultas Kesehatan Masyarakat UNPRI, dimana yang menjadi sampelnya
adalah satu kelas prodi Kesehatan Masyarakat semester I.
Metode analisis penelitian yang digunakan adalah
metode deskriptif, merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk
menggambarkan kualitas dan kesesuaian komponen-komponen dalam proses belajar
mengajar. Hasil peneliti menunjukkan bahwa belum sepenuhnya komponen-komponen
sasaran penelitian diaplikasikan di fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Prima Indonesia (UNPRI).
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dharma pengajaran setiap dosen
dituntut untuk mempersiapkan diri dalam pembelajaran di kelas dengan menyusun
(1) GBPP kurikulum, (2) Satuan acara perkuliahan, (3) dan Bahan ajar. Bahan
ajar dipersiapkan untuk membuat para mahasiswa cepat memahami pengetahuan dan
keterampilan yang dipelajari, kalau perlu disiapkan bahan ajar secara
multimedia. Penyediaan bahan ajar yang sangat lengkap dan mudah diperoleh serta
penggunaan alat peraga yang dilengkapi dengan gambar yang menarik, gerak,
bunyi, simulasi dan dipandu oleh instruktur secara maya serta dapat dilakukan
berulang-ulang (replay) membuat para mahasiswa akan betah dan mudah mencerna
pengetahuan dengan baik . Seperti koran-koran sekarang yang senang menyajian
berita dengan gambar dan grafik untuk membantu pembaca agar mudah memahami isi
berita. cara belajar ini sangat sempurna bila ditempelkan dengan kemampuan
teknologi informasi, di mana pelaku belajar dapat mendengar, membaca, dan juga
memperagakan walaupun di alam maya, namun bagus untuk membentuk pengetahuan
pelaku mahasiswa. Anjuran dari Unesco untuk memanfaatkan internet melalui web
yang tersedia atau web pribadi dosen untuk meletakkan bahan ajar adalah suatu
kemajuan.
Bahan ajar, di perguruan tinggi pada
dasarnya dapat dibagi dua, pertama bahan ajar tatap muka dan bahan ajar non
tatap muka (bahan ajar mandiri) yang biasa digunakaan diperguruan tinggi
terbuka. Secara umum tidak ada perbedaan, yaitu sama-sama bahan ajar, namun
perbedaannya terletak pada kelengkapan bahan ajar. Kelengkapan bahan ajar yang
dimaksud adalah dimana bahan ajar tatap muka selalu ada menganjurkan mahasiswa
untuk menelusuri bahan lain selain yang ada di modul, sedangkan bahan ajar non
tatap muka (mandiri) harus disediakan semuanya dalam modul. Alasannya karena
mahasiswa tidak mempunyai perpustakaan terdekat yang bisa dikunjungi dan tidak
memiliki waktu untuk berkunjung perpustakaan, Bahan ajar tatap muka menggunakan
bahasa lebih formal sedangkan bahan mandiri menggunakan bahasa tutur dosen
dikelas. Kedua jenis ini harus selalu menyertakan contoh dan ilustrasi untuk
lebih mudah dipahami, khusus untuk bahan ajar mandiri selalu ada anjuran untuk
membaca berulang-ulang dengan mengerjakan tugas-tugas.
Demikian juga dengan sistem
pendidikan yang berlaku juga menuntut seorang dosen selalu berprinsip untuk
mampu mengembangkan bahan ajar dengan memanfaatkan beragam sumber yang ada
untuk membantu mahasiswa mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Dalam hal
ini pengembangan bahan ajar sejalan dengan tuntutan untuk mengembangkan
kurikulum dan silabus. Disamping bahan ajar, proses perkuliahan, sarana dan
prasarana, persyaratan dosen juga berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi.
Oleh karena itu, untuk menganalisis materi ajar atau bahan bahan ajar dan
komponen-komponen yang berpengaruh dengan proses pembelajaran, dirasa perlu
dilakukan mini riset untuk mengkaji bagaimana materi ajar kimia di perguruan
tinggi dilakukan. Atas dasar tersebut diatas maka mini riset yang dilakukan
oleh peneliti adalah “Analisis Materi Ajar Kimia Pendidikan Tinggi (Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Prima Indonesia UNPRI)”
BAB II
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi
dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Prima Indonesia (UNPRI) pada tanggal 04 Februar i 2012.
3.2. Populasi dan sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia (UNPRI)
Sampel penelitian adalah Mahasiswa progaram studi
Kesehatan Masyarakat semester I yang diambil secara acak.
3.3. Instrumen Penelitian
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati kesesuaian materi ajar, ketersediaaan
sarana dan prasarana, serta komponen-komponen lain yang menunjang
jalannya proses perkuliahan yang terkait dengan materi kimia.
2. Angket
Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang persepsi Dosen dan mahasiswa
terhadap materi ajar dalam proses perkuliahan.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui secara langsung dan terinci tentang semua
komponen yang menyangkut materi ajar dalam proses perkuliahan.
3.4 Metode
Analisis
Studi ini bertujuan untuk memperoleh
informasi tentang gambaran umum kualitas materi ajar kimia di UNPRI pada Fakultas Kesehatan Masyarakat. Oleh
karena itu, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.
Kualitas materi ajar yang ditelaah
adalah yang berkenaan dengan kriteria isi materi dan kriteria strategi
penyajian. Kriteria isi materi dinilai melalui kesesuaian materi dengan silabus materi yang terkait dengan kimia
(sebagai sampel silabus dan materi yang dianalisis adalah mata kuliah ilmu
alamiah dasar dan biokiima), kesesuaian Standard kompetensi dengan kompetensi
dasar dengan proses pembelajaran, kesesuaian materi ajar dengan sarana dan
prasarana, kesesuaian tes formatif dengan kompetensi dasar dalam proses
penilaian, kesesuaian materi ajar dengan kualifikasi dosen, serta
permasalahan-permasalahan yang dihadapi saat proses perkuliahan dilakukan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian
Universitas Prima Indonesia (UNPRI)
merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang membuka fakultas kesehatan di
Sumatera Utara. Sistem pembelajaran yang dipergunakan menggunakan bahan ajar
yang disesuaikan dengan silabus yang telah dikembangkan dan disepakati oleh
staf akademik sesuai dengan kemampuan masing-masing. Bahan ajar utama yang
digunakan di UNPRI adalah bahan ajar cetak, yang disebut buku teks standard.
Dalam kegiatan belajar dengan buku teks standard menerapkan prinsip belajar
semesteran. Mahasiswa diberi kesempatan mempelajari suatu materi ajar sesuai
dengan kemampuan masing-masing.
Secara umum materi ajar yang terkait
dengan kimia pada fakultas Kesehatan Masyarakat UNPRI. Demikian juga diperoleh
informasi, bahwa pada awalnya untuk semua jurusan di fakultas Kesehatan
Masyarakat UNPRI Mata kuliah yang terkait degan kimia yaitu:
1.
Mata kuliah Kimia Dasar
2.
Mata kuliah Biokimia Umum
Oleh karena seiring dengan
perkembangan kurikulum di Fakultas Kesehatan Masyarakat UNPRI, ada beberapa
mata kuliah diatas yang ditiadakan dan dan diintegrasikan. Mata Kuliah yang
ditiadakan yaitu mata kuliah kimia Anorganik dan kimia Organik, sedangkan Mata
kuliah kimia dasar diintegrasikan dengan mata kuliah lainnya (mata kuliah
fisika dasar, ekologi dan masalah IPA lainnya) Yaitu mata kuliah Ilmu Alamiah
Dasar (IAD) sehingga cakupan materi untuk Kimia dasar menjadi sempit dan
sederhana.
Berdasarkan gambaran umum di atas
pembahasan hasil penelitian ini diarahkan untuk menganalis bagaimana
keterkaitan materi ajar kimia di Fakultas Kesehatan Masyarakat UNPRI pada
matakulian Ilmu Alamiah Dasar dan Biokimia Umum, hal ini dilakukan karena
dengan ditiadakannya Mata Kuliah Anorganik dan Organik pada silabus di Fakultas
, maka analisis karakteristik materi ajar kimia hanya diprioritaskan pada Mata
Kuliah Ilmu Alamiah Dasar dan Biokimia.
3.2. Hasil dan Pembahasan Penelitian
3.2.1 Silabus Mata Kuliah
Istilah silabus dapat didefinisikan
sebagai "Garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau
materi pelajaran" (Salim, 1987: 98). Istilah silabus digunakan untuk
menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut
dari SK dan KD yang ingin dicapai, dan materi pokok serta uraian materi yang
perlu dipelajari peserta didik dalam rangka mencapai SK dan KD. Silabus adalah
rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu
yang mencakup SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Silabus bermanfaat sebagai pedoman
dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut, seperti pembuatan rencana
pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem
penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana
pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk satu SK maupun satu KD. Silabus
juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan
pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau
pembelajaran secara individual. Demikian pula, silabus sangat bermanfaat untuk
mengembangkan sistem penilaian. Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi
sistem penilaian selalu mengacu pada SK, KD, dan indikator yang terdapat di
dalam silabus.
3.2.1.1. Silabus Mata Kuliah Alamiah Dasar (2 SKS)
Setelah mata kuliah kimia
diintegrasikan dengan mata kuliah IPA lainnya, maka cakupan materi kimia sangat
sederhana dan terbatas sehingga waktu yang diperlukan untuk pokok bahasan kimia
juga terbatas. Tabel 3.1 berikut ini adalah uraian pokok bahasan materi kimia
pada mata kuliah Ilmu Alamiah dasar yang didasarkan pada silabus mata kuliah
Ilmu Alamiah Dasar di Fakultas Kesehatan Masyarakat UNPRI
3.2.1.2. Silabus Biokimia Umum (2 SKS) pada semester 2
Mata kuliah biokimia umum yang
dijadwal pada semester pertama tetap dipergunakan dalam Silabus, karena paling
tidak banyak memberikan kontribusi terhadap pemahaman Mahasiswa didunia
pertanian yang banyak kaitannya juga dengan kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah cakupan materi yang terdapat pada mata
kuliah Biokimia Umum
- Pengantar yang membahas tentang karakteristik bahan hidup
- Peranan biokimia dalam memahami proses kehidupan dan tentang penyusun biomolekul
- Sifat-sifat biomolekul, enzim, DNA, dan RNA,
- metabolisme
- fungsi biologis karbohidrat, lipida, asam amino dan peptida (protein),
- alur informasi genetika
3.2.2. Proses Perkuliahan
3.2.1. Teori
Proses perkuliahan di Fakultas Kesehatan
Masyarakat UNPRI ini menggunakan Sistem tatap muka. Proses pembelajaran
sendiri dilakukan dengan metode active based learning, sebuah metode yang
mengedepankan perkuliahan dilakukan secara aktif dan menyenangkan. Mahasiswa
diajak berdiskusi memahami berbagai situasi sekaligus belajar menemukan solusi
pada tiap permasalahan.
3.2.2. Praktek
Untuk kegiatan praktikum hanya
dilakukan pada mata kuliah Biokimia Umum, sebab waktu untuk mata kuliah
kealamiahan Dasar menurut dosen yang bersangkutan terbatas, sehingga praktikum
untuk semua pokok bahasan ditiadakan.
3.2.3 Buku ajar/ Sumber Perkuliahan
3.2.3.1. Ilmu Alamiah Dasar
Keenan, charles W – Pudjaatmaka, 1999. Ilmu Kimia
Universitas. Erlangga, Jakarta
Syukri, 1999. Kimia dasar 1. ITB, Bandung
3.2.3.2. Biokimia Umum
Murray, robert K, 2003. Biokimia. alih bahasa Andry
Hartono. EGC, Jakarta
Pudjiadi,
Anna, 1994. Dasar-Dasar Biokimia. UI Press, Jakarta.
3.2.4
Sarana dan Prasarana
Laboratorium
Laboratorium yang dimilki oleh Fakultas Kesehatan
Masyarakat UNPRI mencakup Laboratorium ilmu-ilmu dasar, seperti Biologi, Kimia,
Fisika, Fisiologi Tumbuhan; laboratorium yang menunjang program studi, seperti
laboratorium Ilmu Tanah, Hama dan Penyakit Tumbuhan, Teknologi Hasil Pertanian,
dan Studi Pembangunan
3.2.4.1. Laboratorium Kimia
Peralatan yang telah dimiliki Laboratorium Kimia
Fakultas Kesehatan Masyarakat UNPRI saat ini masih berorientasi pada pelayanan
praktikum dan untuk penelitian dasar dan itupun masih perlu perbaikan dan
penyempurnaan serta pengembangan sesuai tuntutan masa depan. Adapun sarana dan
prasarana (investaris alat/bahan) tersebut bisa langsung dilihat di
Laboratorium mengingat item-nya cukup banyak, sehingga tidak memungkinkan untuk
dimuat disini.
3.2.5
Masalah/Kendala Perkuliahan
Berdasarkan Hasil wawancara dengan Dosen yang
bersangkutan beberapa kendala yang dihadapi diantaranya
Ø Seharusnya Mata kuliah yang menyangkut kimia tidak perlu ditiadakan karena
Kontribusi ilmu-ilmu Kimia terhadap pengetahuan penunjang sangat besar.
Ø Terbatasnya jam tatap muka menyebabkan kegiatan praktikum minim mengingat
kompetensi yang harus dicapai sesuai dengan satuan acara pekuliahan yang
disusun.
Ø Fasilitas Laboratorium kimia di fakultas Kesehatan Masyarakat UNPRI perlu penyempurnaan dan pengembangan sehingga
proses praktikum dapat berjalan dengan baik.
3.2.6. Penilaian
Penilaian merupakan serangkaian
kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses
dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan.
Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara yang dilakukan, proses penilaian atas tingkat kemampuan pencapaian
materi kimia didasarkan pada Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes
dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,
penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan
portofolio, dan penilaian diri.
3.2.7. Persayaratan Dosen
Pengampuh matakuliah Ilmu Alamiah Dasar dan Biokimia
Umum hanya 1 orang dengan latar belakang/kualifikasi kimia .
3.3.Kisi-Kisi Instrumen
No
|
Indikator
|
Nomor Item
|
1
2
3
4
5
|
Lembar Angket Mahasiswa dan Dosen
Silabus
Materi
Ajar
Sarana dan
Prasarana
Penilaian
Persayaratan
Dosen
|
1,2
3,4
5,6
9,10
7,8
|
Lampiran 1
LEMBAR ANGKET MAHASISWA
(Jumlah Mahasiswa : 19 orang)
N0
|
PERNYATAAN
|
SS
|
S
|
R
|
TS
|
STS
|
1
|
Dosen
memberikan kesepakatan/kontrak belajar dan bahan-bahan ajar yang akan
dipelajari.
|
14/19*100
=73,68
|
4/19*100
=21,05
|
1/19*100
=5,26
|
||
2
|
Dosen
membuka pelajaran dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengkaji sesaat
materi ajar
|
10/19*100
=52,63
|
5/19*100
=26,31
|
4/19*100
=21,05
|
||
3
|
Dosen
mengembangan materi ajar kimia pada program studi saudara sesuai dengan SK
dan KD
|
8/19*100
=42,11
|
7/19*100
=36,84
|
3/19*100
=15,79
|
1/19*100
=5,26
|
|
4
|
Bahan ajar
yang disampaikan dosen dalam Proses Pembelajaran kimia memberikan kejelasan
|
5/19*100
=26,32
|
12/19*100
=63,16
|
2/19*100
=10,53
|
||
5
|
Sarana dan
prasarana yang digunakan sesuai dengan SK dan KD yang ingin dicapai
|
17/19*100
=89,47
|
2/19*100
=10,53
|
|||
6
|
Sarana dan
prasarana yang digunakan memadai (lengkap) sesuai dengan materi ajar.
|
5/19*100
=26,32
|
1/19*100
=5,26
|
6/19*100
=31,58
|
7/19*100
=36,84
|
|
7
|
Dosen yang
mengampu mata kuliah ini sesuai dengan bidang keahliannya
|
4/19*100
=21,05
|
7/19*100
=36,84
|
5/19*100
=26,32
|
3/19*100
=15,79
|
|
8
|
Kualifikasi
dosen yang mengampu materi ajar setingkat S2
|
8/19*100
=42,11
|
11/19*100
=57,89
|
|||
9
|
Dosen
memberikan pre test dan post test untuk melihat pengetahuan yang sudah
dimiliki mahasiswa tentang bahan ajar.
|
13/19*100
=68,42
|
6/19*100
=31,58
|
|||
10
|
Dosen
menyerahkan hasil pre test dan post test kepada mahasiswa sbg umpan balik PBM
|
16/19*100
=84,21
|
3/19*100
=15,79
|
Lampiran 2
LEMBAR
ANGKET DOSEN
N0
|
PERNYATAAN
|
ya
|
tdk
|
1
|
Apakah Ibu
menyampaikan kesepakatan/kontrak belajar dan bahan-bahan ajar yang akan
dipelajari diawal perkuliahan
|
√
|
|
2
|
Apakah Ibu
membuka pelajaran dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengkaji
sesaat materi ajar
|
√
|
|
3
|
Apakah Ibu
mengenbangan materi ajar kimia pada program studi sesuai dengan SK dan KD
|
√
|
|
4
|
Apakah
Bahan ajar yang Ibu sampaikan dalam Proses Pembelajaran kimia memberikan
kejelasan
|
√
|
|
5
|
Apakah
sarana dan prasara yang Ibu gunakan akan sesuai dengan SK dan KD
|
√
|
|
6
|
Apakah
Sarana dan prasarana yang Ibu gunakan memadai (lengkap) sesuai dengan materi
ajar.
|
√
|
|
7
|
Apakah
mata kuliah ini sesuai dengan bidang keahlian yang Ibu miliki
|
√
|
|
8
|
Apakah Ibu
sebagai pengampu materi ajar memiliki kualifikasi setingkat S2
|
√
|
|
9
|
Apakah Ibu
memberikan pre test dan post test untuk melihat pengetahuan yang sudah
dimiliki mahasiswa tentang bahan ajar
|
√
|
|
10
|
Apakah Ibu
menyerahkan hasil pre test dan post test kepada mahasiswa sbg umpan balik PBM
|
√
|
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI ASPEK PEMBELAJARAN
1
|
2
|
3
|
4
|
|
No
|
Aspek Pembelajaran
|
Ya
|
Tidak
|
Komentar / Saran
|
01
|
Tujuan
Pembelajaran.
Apakah
tujuan pembelajaran sesuai dengan kurikulum ?
|
√
|
||
02
|
Petunjuk
Belajar. Apakah petunjuk belajar cukup jelas ?
|
√
|
||
03
|
Uraian
Materi. Apakah urutan materi tepat ?
|
√
|
||
04
|
Kesesuaian
dengan SK dan KD. Apakah materi sesuai dengan SK dan KD ?
|
√
|
||
05
|
Penjelasan
uraian materi. Apakah uraian / penjelasan materi cukup jelas
|
√
|
Alokasi
waktu yang terbatas
|
|
06
|
Kedalaman
materi. Apakah kedalaman materi cukup ?
|
√
|
Alokasi
waktu yang terbatas
|
|
07
|
Pemberian
latihan. Apakah pemberian latihan sesuai dengan materi
|
√
|
||
08
|
Umpan
balik. Apakah umpan balik memberi motivasi belajar
|
√
|
||
09
|
Evaluasi
test. Apakah soal-soal tes sesuai dengan tujuan pembelajaran ?
|
√
|
||
10
|
Penjelasan
istilah. Apakah penjelasan istilah cukup jelas ?
|
√
|
||
11
|
Penggunaan
bahasa. Apakah penggunaan bahasa mudah dipahami
|
√
|
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan
Penelitian yang dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan:
- Kesesuaian Silabus, bahan ajar, persyaratan dosen, proses perkuliahan, sarana dan prasarana, berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi.
- Kualitas bahan ajar belum sepenuhnya mendukung pengetahuan mahasiswa terhadap kegiatan belajar di FKM UNPRI MEDAN
- Hasil Persentase yang didapat dari angket, dapat menggambarkan kesesuaian dan kualitas kegiatan belajar mengajar di FKM UNPRI
Saran
Kepada pihak yayasan dalam hal ini pengelola FP-UNPRI,
seharusnya mengadakan kembali materi-materi yang berhubungan dengan Kimia,
karena sangat memberikan kontribusi yang besar terhadap pemahaman mahasiswa
tentang Kesehatan.
DAFTARPUSTAKA
Atwi
Suparman. (1984). Pokok-pokok Panduan Penuliasan Bahan ajar di
perguruan
Tinggi. Jakarta:
Pusat antar Universitas
Djojonegoro,
W. 1996. Pengembangan Perguruan Tinggi Dalam Rangka
Pembangunan Nasional. Jakarta: Depdikbud.
Joni, T.R.
1980. Pengembangan Kurikulum FIP, IKIP, FKG, Suatu Pendekatan
Kasus Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi. Jakarta: P3G Depdikbud
http://www.docstoc.com/docs/-Panduan-Penyusunan--KTSP-BSNP
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskalau mau plagiat tolong permisi sama yang punya blog yaaa... tx
Hapus