Kamis, 13 Desember 2012

Analisis materi ajar kimia



                   ANALISIS MATERI AJAR KIMIA PENDIDIKAN TINGGI
Analisis Materi Ajar Kimia Fakultas Kesehatan Masyarakat (UNPRI)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang gambaran umum kualitas materi ajar kimia serta persyaratan dosen, proses perkuliahan, sarana dan prasarana yang berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi di UNPRI pada Fakultas Kesehatan Masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kesehatan Masyarakat UNPRI, dimana yang menjadi sampelnya adalah satu kelas prodi Kesehatan Masyarakat semester I.

Metode analisis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menggambarkan kualitas dan kesesuaian komponen-komponen dalam proses belajar mengajar. Hasil peneliti menunjukkan bahwa belum sepenuhnya komponen-komponen sasaran penelitian diaplikasikan di fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia (UNPRI).

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam dharma pengajaran setiap dosen dituntut untuk mempersiapkan diri dalam pembelajaran di kelas dengan menyusun (1) GBPP kurikulum, (2) Satuan acara perkuliahan, (3) dan Bahan ajar. Bahan ajar dipersiapkan untuk membuat para mahasiswa cepat memahami pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari, kalau perlu disiapkan bahan ajar secara multimedia. Penyediaan bahan ajar yang sangat lengkap dan mudah diperoleh serta penggunaan alat peraga yang dilengkapi dengan gambar yang menarik, gerak, bunyi, simulasi dan dipandu oleh instruktur secara maya serta dapat dilakukan berulang-ulang (replay) membuat para mahasiswa akan betah dan mudah mencerna pengetahuan dengan baik . Seperti koran-koran sekarang yang senang menyajian berita dengan gambar dan grafik untuk membantu pembaca agar mudah memahami isi berita. cara belajar ini sangat sempurna bila ditempelkan dengan kemampuan teknologi informasi, di mana pelaku belajar dapat mendengar, membaca, dan juga memperagakan walaupun di alam maya, namun bagus untuk membentuk pengetahuan pelaku mahasiswa. Anjuran dari Unesco untuk memanfaatkan internet melalui web yang tersedia atau web pribadi dosen untuk meletakkan bahan ajar adalah suatu kemajuan.
Bahan ajar, di perguruan tinggi pada dasarnya dapat dibagi dua, pertama bahan ajar tatap muka dan bahan ajar non tatap muka (bahan ajar mandiri) yang biasa digunakaan diperguruan tinggi terbuka. Secara umum tidak ada perbedaan, yaitu sama-sama bahan ajar, namun perbedaannya terletak pada kelengkapan bahan ajar. Kelengkapan bahan ajar yang dimaksud adalah dimana bahan ajar tatap muka selalu ada menganjurkan mahasiswa untuk menelusuri bahan lain selain yang ada di modul, sedangkan bahan ajar non tatap muka (mandiri) harus disediakan semuanya dalam modul. Alasannya karena mahasiswa tidak mempunyai perpustakaan terdekat yang bisa dikunjungi dan tidak memiliki waktu untuk berkunjung perpustakaan, Bahan ajar tatap muka menggunakan bahasa lebih formal sedangkan bahan mandiri menggunakan bahasa tutur dosen dikelas. Kedua jenis ini harus selalu menyertakan contoh dan ilustrasi untuk lebih mudah dipahami, khusus untuk bahan ajar mandiri selalu ada anjuran untuk membaca berulang-ulang dengan mengerjakan tugas-tugas.
Demikian juga dengan sistem pendidikan yang berlaku juga menuntut seorang dosen selalu berprinsip untuk mampu mengembangkan bahan ajar dengan memanfaatkan beragam sumber yang ada untuk membantu mahasiswa mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Dalam hal ini pengembangan bahan ajar sejalan dengan tuntutan untuk mengembangkan kurikulum dan silabus. Disamping bahan ajar, proses perkuliahan, sarana dan prasarana, persyaratan dosen juga berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi. Oleh karena itu, untuk menganalisis materi ajar atau bahan bahan ajar dan komponen-komponen yang berpengaruh dengan proses pembelajaran, dirasa perlu dilakukan mini riset untuk mengkaji bagaimana materi ajar kimia di perguruan tinggi dilakukan. Atas dasar tersebut diatas maka mini riset yang dilakukan oleh peneliti adalah “Analisis Materi Ajar Kimia Pendidikan Tinggi (Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia UNPRI)”
BAB II
METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia (UNPRI) pada tanggal 04 Februar i 2012.
3.2. Populasi dan sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia (UNPRI)
Sampel penelitian adalah Mahasiswa progaram studi Kesehatan Masyarakat semester I yang diambil secara acak.
3.3. Instrumen Penelitian
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
1.      Observasi
      Observasi dilakukan untuk mengamati kesesuaian materi ajar, ketersediaaan sarana dan prasarana, serta  komponen-komponen lain yang menunjang jalannya proses perkuliahan yang terkait dengan materi kimia.
2.   Angket
      Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang persepsi Dosen dan mahasiswa terhadap materi ajar dalam proses perkuliahan.
3.   Wawancara
      Wawancara dilakukan untuk mengetahui secara langsung dan terinci tentang semua komponen yang menyangkut materi ajar dalam proses perkuliahan.
3.4 Metode Analisis
Studi ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang gambaran umum kualitas materi ajar kimia di UNPRI  pada Fakultas Kesehatan Masyarakat. Oleh karena itu, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.
Kualitas materi ajar yang ditelaah adalah yang berkenaan dengan kriteria isi materi dan kriteria strategi penyajian. Kriteria isi materi dinilai melalui kesesuaian materi dengan silabus materi yang terkait dengan kimia (sebagai sampel silabus dan materi yang dianalisis adalah mata kuliah ilmu alamiah dasar dan biokiima), kesesuaian Standard kompetensi dengan kompetensi dasar dengan proses pembelajaran, kesesuaian materi ajar dengan sarana dan prasarana, kesesuaian tes formatif dengan kompetensi dasar dalam proses penilaian, kesesuaian materi ajar dengan kualifikasi dosen, serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi saat proses perkuliahan dilakukan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian
Universitas Prima Indonesia (UNPRI) merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang membuka fakultas kesehatan di Sumatera Utara. Sistem pembelajaran yang dipergunakan menggunakan bahan ajar yang disesuaikan dengan silabus yang telah dikembangkan dan disepakati oleh staf akademik sesuai dengan kemampuan masing-masing. Bahan ajar utama yang digunakan di UNPRI adalah bahan ajar cetak, yang disebut buku teks standard. Dalam kegiatan belajar dengan buku teks standard menerapkan prinsip belajar semesteran. Mahasiswa diberi kesempatan mempelajari suatu materi ajar sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Secara umum materi ajar yang terkait dengan kimia pada fakultas Kesehatan Masyarakat UNPRI. Demikian juga diperoleh informasi, bahwa pada awalnya untuk semua jurusan di fakultas Kesehatan Masyarakat UNPRI Mata kuliah yang terkait degan kimia yaitu:
1.       Mata kuliah Kimia Dasar
2.       Mata kuliah Biokimia Umum
Oleh karena seiring dengan perkembangan kurikulum di Fakultas Kesehatan Masyarakat UNPRI, ada beberapa mata kuliah diatas yang ditiadakan dan dan diintegrasikan. Mata Kuliah yang ditiadakan yaitu mata kuliah kimia Anorganik dan kimia Organik, sedangkan Mata kuliah kimia dasar diintegrasikan dengan mata kuliah lainnya (mata kuliah fisika dasar, ekologi dan masalah IPA lainnya) Yaitu mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) sehingga cakupan materi untuk Kimia dasar menjadi sempit dan sederhana.
Berdasarkan gambaran umum di atas pembahasan hasil penelitian ini diarahkan untuk menganalis bagaimana keterkaitan materi ajar kimia di Fakultas Kesehatan Masyarakat UNPRI pada matakulian Ilmu Alamiah Dasar dan Biokimia Umum, hal ini dilakukan karena dengan ditiadakannya Mata Kuliah Anorganik dan Organik pada silabus di Fakultas , maka analisis karakteristik materi ajar kimia hanya diprioritaskan pada Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar dan Biokimia.
3.2. Hasil dan Pembahasan Penelitian
3.2.1 Silabus Mata Kuliah
Istilah silabus dapat didefinisikan sebagai "Garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran" (Salim, 1987: 98). Istilah silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari SK dan KD yang ingin dicapai, dan materi pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari peserta didik dalam rangka mencapai SK dan KD. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk satu SK maupun satu KD. Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaran secara individual. Demikian pula, silabus sangat bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian. Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi sistem penilaian selalu mengacu pada SK, KD, dan indikator yang terdapat di dalam silabus.
3.2.1.1. Silabus Mata Kuliah Alamiah Dasar (2 SKS)
Setelah mata kuliah kimia diintegrasikan dengan mata kuliah IPA lainnya, maka cakupan materi kimia sangat sederhana dan terbatas sehingga waktu yang diperlukan untuk pokok bahasan kimia juga terbatas. Tabel 3.1 berikut ini adalah uraian pokok bahasan materi kimia pada mata kuliah Ilmu Alamiah dasar yang didasarkan pada silabus mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar di Fakultas Kesehatan Masyarakat UNPRI







3.2.1.2. Silabus Biokimia Umum (2 SKS) pada semester 2
Mata kuliah biokimia umum yang dijadwal pada semester pertama tetap dipergunakan dalam Silabus, karena paling tidak banyak memberikan kontribusi terhadap pemahaman Mahasiswa didunia pertanian yang banyak kaitannya juga dengan kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah cakupan materi yang terdapat pada mata kuliah Biokimia Umum
  1. Pengantar yang membahas tentang karakteristik bahan hidup
  2. Peranan biokimia dalam memahami proses kehidupan dan tentang penyusun biomolekul
  3. Sifat-sifat biomolekul, enzim, DNA, dan RNA,
  4.  metabolisme
  5. fungsi biologis karbohidrat, lipida, asam amino dan peptida (protein),
  6. alur informasi genetika
3.2.2. Proses Perkuliahan
3.2.1. Teori
Proses perkuliahan di Fakultas Kesehatan Masyarakat UNPRI ini menggunakan  Sistem tatap muka. Proses pembelajaran sendiri dilakukan dengan metode active based learning, sebuah metode yang mengedepankan perkuliahan dilakukan secara aktif dan menyenangkan. Mahasiswa diajak berdiskusi memahami berbagai situasi sekaligus belajar menemukan solusi pada tiap permasalahan.

3.2.2. Praktek
Untuk kegiatan praktikum hanya dilakukan pada mata kuliah Biokimia Umum, sebab waktu untuk mata kuliah kealamiahan Dasar menurut dosen yang bersangkutan terbatas, sehingga praktikum untuk semua pokok bahasan ditiadakan.

3.2.3  Buku ajar/ Sumber Perkuliahan
3.2.3.1. Ilmu Alamiah Dasar
Keenan, charles W – Pudjaatmaka, 1999. Ilmu Kimia Universitas. Erlangga, Jakarta
Syukri, 1999. Kimia dasar 1. ITB, Bandung
3.2.3.2. Biokimia Umum
Murray, robert K, 2003. Biokimia. alih bahasa Andry Hartono. EGC, Jakarta
Pudjiadi, Anna, 1994. Dasar-Dasar Biokimia.  UI Press, Jakarta.

3.2.4  Sarana dan Prasarana
Laboratorium
Laboratorium yang dimilki oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat UNPRI mencakup Laboratorium ilmu-ilmu dasar, seperti Biologi, Kimia, Fisika, Fisiologi Tumbuhan; laboratorium yang menunjang program studi, seperti laboratorium Ilmu Tanah, Hama dan Penyakit Tumbuhan, Teknologi Hasil Pertanian, dan Studi Pembangunan
3.2.4.1. Laboratorium Kimia
Peralatan yang telah dimiliki Laboratorium Kimia Fakultas Kesehatan Masyarakat UNPRI saat ini masih berorientasi pada pelayanan praktikum dan untuk penelitian dasar dan itupun masih perlu perbaikan dan penyempurnaan serta pengembangan sesuai tuntutan masa depan. Adapun sarana dan prasarana (investaris alat/bahan) tersebut bisa langsung dilihat di Laboratorium mengingat item-nya cukup banyak, sehingga tidak memungkinkan untuk dimuat disini.

3.2.5 Masalah/Kendala Perkuliahan
Berdasarkan Hasil wawancara dengan Dosen yang bersangkutan beberapa kendala yang dihadapi diantaranya
Ø  Seharusnya Mata kuliah yang menyangkut kimia tidak perlu ditiadakan karena Kontribusi ilmu-ilmu Kimia terhadap pengetahuan penunjang sangat besar.
Ø  Terbatasnya jam tatap muka menyebabkan kegiatan praktikum minim mengingat kompetensi yang harus dicapai sesuai dengan satuan acara pekuliahan yang disusun.
Ø  Fasilitas Laboratorium kimia di fakultas Kesehatan Masyarakat UNPRI  perlu penyempurnaan dan pengembangan sehingga proses praktikum dapat berjalan dengan baik.

3.2.6. Penilaian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan, proses penilaian atas tingkat kemampuan pencapaian materi kimia didasarkan pada Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

3.2.7. Persayaratan Dosen
Pengampuh matakuliah Ilmu Alamiah Dasar dan Biokimia Umum hanya 1 orang dengan latar belakang/kualifikasi kimia .
3.3.Kisi-Kisi Instrumen
No
Indikator
Nomor Item



1
2
3
4
5



Lembar Angket Mahasiswa dan Dosen

Silabus
Materi Ajar
Sarana dan Prasarana
Penilaian
Persayaratan Dosen






1,2
3,4
5,6
9,10
7,8
Lampiran 1
LEMBAR ANGKET MAHASISWA  (Jumlah Mahasiswa : 19 orang)

N0
PERNYATAAN
SS
S
R
TS
STS
1
Dosen memberikan  kesepakatan/kontrak belajar dan bahan-bahan ajar yang akan dipelajari.
14/19*100

=73,68
4/19*100
=21,05
1/19*100
=5,26



2
Dosen membuka pelajaran dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengkaji sesaat materi ajar
10/19*100
=52,63
5/19*100
=26,31
4/19*100
=21,05


3
Dosen mengembangan materi ajar kimia pada program studi saudara sesuai dengan SK dan KD
8/19*100
=42,11
7/19*100
=36,84
3/19*100
=15,79
1/19*100
=5,26

4
Bahan ajar yang disampaikan dosen dalam Proses Pembelajaran kimia memberikan kejelasan
5/19*100
=26,32
12/19*100
=63,16
2/19*100
=10,53


5
Sarana dan prasarana yang digunakan sesuai dengan SK dan KD yang ingin dicapai
17/19*100
=89,47
2/19*100
=10,53



6
Sarana dan prasarana yang digunakan memadai (lengkap) sesuai dengan materi ajar.
5/19*100
=26,32
1/19*100
=5,26
6/19*100
=31,58
7/19*100
=36,84

7
Dosen yang mengampu mata kuliah ini sesuai dengan bidang keahliannya

4/19*100
=21,05
7/19*100
=36,84
5/19*100
=26,32
3/19*100
=15,79
8
Kualifikasi dosen  yang mengampu materi ajar setingkat S2



8/19*100
=42,11
11/19*100
=57,89
9
Dosen memberikan pre test dan post test untuk melihat pengetahuan yang sudah dimiliki mahasiswa tentang bahan ajar.
13/19*100
=68,42
6/19*100
=31,58



10
Dosen menyerahkan hasil pre test dan post test kepada mahasiswa sbg umpan balik PBM
16/19*100
=84,21
3/19*100
=15,79





Lampiran 2
LEMBAR ANGKET DOSEN

N0
PERNYATAAN
ya
tdk
1
Apakah Ibu menyampaikan kesepakatan/kontrak belajar dan bahan-bahan ajar yang akan dipelajari diawal perkuliahan

2
Apakah Ibu membuka pelajaran dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengkaji sesaat materi ajar

3
Apakah Ibu mengenbangan materi ajar kimia pada program studi sesuai dengan SK dan KD

4
Apakah Bahan ajar yang Ibu sampaikan dalam Proses Pembelajaran kimia memberikan kejelasan

5
Apakah sarana dan prasara yang Ibu gunakan akan sesuai dengan SK dan KD

6
Apakah Sarana dan prasarana yang Ibu gunakan memadai (lengkap) sesuai dengan materi ajar.

7
Apakah mata kuliah ini sesuai dengan bidang keahlian yang Ibu miliki

8
Apakah Ibu sebagai pengampu materi ajar memiliki kualifikasi setingkat S2

9
Apakah Ibu memberikan pre test dan post test untuk melihat pengetahuan yang sudah dimiliki mahasiswa tentang bahan ajar

10
Apakah Ibu menyerahkan hasil pre test dan post test kepada mahasiswa sbg umpan balik PBM


Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI ASPEK PEMBELAJARAN



1
2
3
4
No
Aspek Pembelajaran
Ya
Tidak
Komentar / Saran
01
Tujuan Pembelajaran.
Apakah tujuan pembelajaran sesuai dengan kurikulum ?


02
Petunjuk Belajar. Apakah petunjuk belajar cukup jelas ?


03
Uraian Materi. Apakah urutan materi tepat ?


04
Kesesuaian dengan SK dan KD. Apakah materi sesuai dengan SK dan KD ?


05
Penjelasan uraian materi. Apakah uraian / penjelasan materi cukup jelas

Alokasi waktu yang terbatas
06
Kedalaman materi. Apakah kedalaman materi cukup ?

Alokasi waktu yang terbatas
07
Pemberian latihan. Apakah pemberian latihan sesuai dengan materi


08
Umpan balik. Apakah umpan balik memberi motivasi belajar


09
Evaluasi test. Apakah soal-soal tes sesuai dengan tujuan pembelajaran ?


10
Penjelasan istilah. Apakah penjelasan istilah cukup jelas ?


11
Penggunaan bahasa. Apakah penggunaan bahasa mudah dipahami



BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
Berdasarkan Penelitian yang dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan:
  1. Kesesuaian Silabus, bahan ajar, persyaratan dosen, proses perkuliahan, sarana dan prasarana, berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi.
  2. Kualitas bahan ajar belum sepenuhnya mendukung pengetahuan mahasiswa terhadap kegiatan belajar di FKM UNPRI MEDAN
  3. Hasil Persentase yang didapat dari angket, dapat menggambarkan kesesuaian dan kualitas kegiatan belajar mengajar di FKM UNPRI
Saran
Kepada pihak yayasan dalam hal ini pengelola FP-UNPRI, seharusnya mengadakan kembali materi-materi yang berhubungan dengan Kimia, karena sangat memberikan kontribusi yang besar terhadap pemahaman mahasiswa tentang Kesehatan.
DAFTARPUSTAKA

Atwi Suparman. (1984). Pokok-pokok Panduan Penuliasan Bahan ajar di perguruan        
            Tinggi. Jakarta: Pusat antar Universitas

Djojonegoro, W. 1996. Pengembangan Perguruan Tinggi Dalam Rangka
            Pembangunan Nasional. Jakarta: Depdikbud.

Joni, T.R. 1980. Pengembangan Kurikulum FIP, IKIP, FKG, Suatu Pendekatan
           Kasus Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi. Jakarta: P3G Depdikbud

http://www.docstoc.com/docs/-Panduan-Penyusunan--KTSP-BSNP


2 komentar: